Muara Beliti, Sumselinfo.Com
Warga Dusun I, Desa Satan Indah Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan, mengaku resah akibat aktivitas tambang pasir yang di duga ilegal telah diketahui bahwa tambang pasir tersebut beroperasi selama hampir tiga tahun terakhir yang berdampak menyebabkan keretakan rumah dan pencemaran debu yang mengganggu kenyamanan serta kesehatan warga.
Ibu Eem (51), salah satu perwakilan warga, menyampaikan keresahannya.
"Mobil besar pengangkut pasir lalu lalang siang malam. Rumah kami jadi bergetar, retak-retak, dan debunya banyak sekali. Kami sangat terganggu dengan keadaan ini," keluhnya.
Tak hanya suara dan getaran dari kendaraan berat, dampak lain juga dirasakan oleh warga sekitar. Dewi (42), warga lainnya, mengungkapkan bahwa kondisi rumahnya semakin memburuk.
"Sudah tiga tahun tambang itu beroperasi. Dinding rumah kami banyak yang retak. Aktivitas kami terganggu karena debu masuk ke rumah. Kami minta pemerintah turun tangan," ujarnya. Kepada tim media, Rabu (14/05/2025).
Warga menuntut agar pemerintah dan instansi terkait segera menindak aktivitas tambang ilegal tersebut. Selain permintaan ganti rugi, masyarakat juga meminta penutupan total tambang yang dinilai merugikan.
"Kalau tidak ada tanggapan dari pemerintah, kami minta tambang itu ditutup saja. Kami sudah cukup menderita," tegas Ibu Eem.
Senada, Dewi menambahkan bahwa masyarakat sudah berulang kali menyampaikan keluhan namun belum ada tanggapan serius.
"Kami hanya ingin hidup tenang. Kalau tidak diganti rugi, hentikan saja tambangnya. Jangan biarkan warga terus jadi korban," pungkasnya.
Saat ini, masyarakat berharap Pemerintah daerah dan intansi terkait segera bertindak sebelum kerugian dan dampak lingkungan semakin parah.
