EMPAT LAWANG,- Dalam rangka pelaksanaan PSU di Kabupaten Empat Lawang sudah semakin dekat, Bawaslu Kabupaten Empat Lawang menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Panwaslu Kecamatan Se-Kabupaten Empat Lawang dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Empat Lawang yang damai dan berintegritas, di Aula HGR Tebing Tinggi, Kamis (10/04).
Kegiatan ini diikuti Ketua dan Anggota Panwascam, Kepala Sekretariat serta Operator dari setiap kecamatan di Kabupaten Empat Lawang.
Dalam arahannya, Ketua Bawaslu Empat Lawang, Rodi Karnain mengatakan peningkatan kapasitas SDM ini penting dilakukan agar pada saat pelaksanaan SDM kita di tingkat kecamatan, desa hingga ke TPS benar-benar mampu menguasai aturan tentang tugas, fungsi dan wewenang pengawas.
"Penguatan kapasitas ini penting dilakukan, agar kita di lebih benar-benar memahami tentang tugas, fungsi dan wewenang kita pada saat pelaksanaan PSU nanti". Kata Rodi.
Pada kesempatan yang sama, Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyaraket Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan, Dra. Massuryati menekankan kepada jajaran panwascam bahwa kita harus menjaga integritas, netralitas dan bekerja secara profesional agar PSU ini terselenggara dengan aman.
"Sebagai bagian dari penyelenggara pemilu, kita harus menjaga integritas, netralitas dan bekerja secara profesional, maka dari itu, kemampuan, pemahaman, kompetensi SDM harus ditingkatkan agar PSU berjalan sesuai yang kita Harapkan." Ujar Kordiv P2H tersebut.
Selanjutnya Massuryati menambahkan bahwa panwascam harus mengetahui setiap tahapan yang ada, terutama di kecamatan masing-masing. Panwacam juga harus menjaga etika, jika terjadi kesalahan dari pihak penyelenggara kita tegur dengan cara baik-baik dan saling mengingatkan untuk dilakukan perbaikan.
"Bapak/ibu Panwascam harus mengitu jalannya setiap tahapan yang ada di kecamatan masing mulai dari kapanye, distribusi logistik hingga pungut-hitung dan rekapitulasi. Dalam melakukan pengawasan kita harus tetap mengutamakan etika, jangan sampai bentrok beradu otot, jika sudah diingatkan, namun tidak digubris, kita bisa masukan dalam laporan pengawasan kita." Tutup Massuryati.
